Kamis, 12 November 2015

SERI KETERAMPILAN MASYARAKAT



Bahan Bahan Untuk Membuat Kerajinan Resin Fiberglass
Resin Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika, namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan.

Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia. Katalis Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur. Kalsium Karbonat Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll).

Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat. Met/Matt Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun. Kobalt (Cobalt Blue) Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh). Wax (Mold Release) Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.

 Langkah-langkah dalam membuat desain antara lain dengan:

1. Membuat visualisasi produk dengan gambar melalui komputer. Melakukan pembuatan pola melalui komputer yang kemudian dituangkan dalam gambar desain. Hal ini bertujuan memvisualisasikan desain prosuk yang akan dibuat dan mempermudah dalam pencetakan.

2. Membuat cetakan fiberglass sesuai ukuran gambar Gambar produk yang telah dibuat kemudian digunakan untuk menciptakan cetakan fiberglass dengan ukuran tertentu. Cetakan ini dibuat dari bahan fiberglass untuk mempermudah pembentukan.

3. Finising desain cetakan fiberglass. Finising dilakukan untuk melihat keakuratan ukuran dan kesesuaian bentuk cetakan dengan model gambar.

3. Proses pencetakan Terdapat beberapa cara dalam pembuatan fiberglass antara lain: Resin + Katalis = mudah pecah Fiberglass Cloth + Resin + Katalis Resin + talk + Katalis = Kuat Didalam pembuatan fiberglass kami mengunakan cara yang kedua yaitu Resin + talk + Katalis. Proses pencetakan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: 1. Siapkan alat-alat berupa gelas air mineral, pengaduk, dan sarung tangan. 2. Tuangkan resin, katalis dan talc kedalam gelas air mineral dengan perbandingan campuran Resin : Katalis = 1 liter : 10cc (0,01 L), sedangkan resin ditambah talk kira-kira perbandingan 1:1 3. Tambahkan air secukupnya untuk menjaga agar bahan baku tidak mudah mengeras

4. Tambahkan pigmen sesuai warna yang dikehendaki dan aduk-aduk sampai merata 5. Tuangkan bahan baku kedalam cetakan dan tunggu hingga mengering dan keras 6. Keluarkan fiberglass dari cetakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN PRAMUKA PERATURAN BARIS BERBARIS

1.               Pengertian Baris Berbaris Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organ...