Kamis, 27 November 2014

Latihan Pramuka sesi 2 (materi alam bebas) point 5




Pengantar
Menaksir tinggi sebuah obyek atau benda penting untuk diketahui sebagai alat bantu dalam penjelajahan. Menaksir tinggi tidak semata-mata melatih kemampuan menghitung dan memperkirakan, namun hasil penaksiran tinggi obyek  bisa digunakan untuk membantu mengenali lingkungan sekaligus memperkaya dan mempermudah dalam melakukan kegiatan di alam bebas.

Menaksir Tinggi Pohon
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbtrx4lJdLubGmKg-iHuF7IChOdAr2S8UBxI4fz7Nji4Wo9RMfAQFlPnjf38hGp0Lbcrs14KDJ1ACP7FOA9L6jNwZcBMguQoHH0pHWID98U_qOtEY4JniMzfopmId2lCgBETdtWRPIuVIP/s320/Tinggi+Pohon.jpg

Tetapkan 11 unit (bisa meter, bisa langkah, bisa tongkat atau bisa jenis lainnya ) dari A ke satu titik sisi yang datar.
Titik  yang datar  tersebut kemudian dinyatakan D.
Suruhlah salah satu anggota regu memegang/menegakkan tongkat Pramuka pada titik D.
Lanjutkan 1 unit lagi ke titik C.
Dari titik C, seorang teman mengintai ke puncak pohon (B) melalui tongkat yang ditegakkan pada D.
Tandai bagian tongkat yang dilalui garis CB. Bagian yang dilalui  tersebut disebut E.
Dengan demikian tinggi pohon tersebut: AB = 12 DE.
Menaksir tinggi tiang listrik.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5F9huP9wyr47e_OIzHsqNHNs0KKQAleR2_CkofhpRmE7LoRsPFdXEvAplE7slW15aPrW8bzCx7qoDBOwrhV_ryCTK_YuTSB5suxRDj8l-KXJv5DFSWottNU2YdtUdpaQiBq0EJDDjm10j/s320/Tinggi+Listrik.jpg
Tinggi tongkat AB = 160cm.
Panjang bayangan tongkat  = 20cm.
Jadi perbandingan tongkat dan bayangannya  = 20 : 160 = 1 : 8.
Panjang bayangan tiang listrik = 1,20 m : 120 cm
Jadi tinggi  tiang listrik = 120 x 8 =  960 cm = 9,6 m

Menaksir Tinggi Bukit.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_letSSpV_IC2Pl7puNe158dRuMm-biqxAgsygenyCgEvewpQwvu5UVwMPuv_QfnhuTpn8SQ96SKa-wQovzBC3fSLyexYAnVqzknGAbAy1xJO6n-Uv0TMefFQKYrgm9DryL40BXr6B-xlS/s320/Tinggi+Bukit.png

Tentukan suatu benda (pohon, tongkat, orang, dll) yang berdiri tegak pada suatu jarak dari bukit untuk ditaksir tingginya dengan tangan direntangkan ke depan. Pegang alat pengukur tegak lurus untuk mengukur tinggi obyek yang sebenarnya
Melalui pengamatan tinggi pohon AB di alat pengukur terlihat 5 Cm. Sedang tinggi pohon diketahui 2,5 meter. Jadi perbandingannya = 5 Cm : 250 Cm = 1 : 50
Pada alat pengukur, tinggi bukit AC terlihat 35 mm. Jadi tinggi bukit AC = 35 x 50 = 1.750 cm = 7,5meter
Keterangan:
Pohon dapat diganti dengan orang yang ketinggiannya di anggap sama = 2,5 meter yang pada rol terwakili xy; bukit AC pada rol adalah: xz.

Latihan Pramuka sesi 2 (materi alam bebas) point 4




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEsQWMjq4jUFzS6VMbIZayK7RcTUGV4E5Y9rbNyDWlSUTx3AeF_Yq6lCDLGQDLwr5jybCRB4rCMMDyF16kkWqsPGlY6eEVKoSv0ZuTRTowieNmfayncUgYjwiFPnfJ6vAcjEbXa7_TFG5T/s320/Lebar+sungai.jpg

Pengantar
Kegiatan penjelajahan di alam terbuka sering menjumpai rintangan alam seperti sungai, lembah, bukit, pohon, jurang, dsb. Menghadapi rintangan semacam itu dibutuhkan pengetahuan tentang "penaksiran", agar melewatinya  tidak terjebak dalam kesulitan yang dapat membahayakan para Pramuka.
Agar aman menyeberangi sungai dibutuhkan kemampuan "penaksiran sungai" yang terdiri dari pengetahuan menaksir lebar sungai, menaksir tinggi permukaan sungai dan menaksir kecepatan arus sungai.  Mengutamakan keselamatan dalam penjelajahan harus diutamakan, jangan hanya mengejar tingkat kesulitan tantangan, rintangan dan halangan semata.
Cara Menaksir Lebar Sungai
Cara Pertama
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhknsejoSLZO9arM0KAG7wRz55PzH7w72xN6yohVdFHu6dzOuJKWUkYcn4UO8g2M6CVB-EnPyxQrWB38_RtUOKSECpOwYO8UGgQ4T6R5wVsp_QL7i_IJ9GSZqIVLXEQUsTpI76nQAlnvDdg/s320/Lebar+Sungai+Segitiga.png
Tetapkan check point A di seberang sungai.
Jadikan tempat kita berdiri  sebagai  titik B.
Buat sudut 90° dan bergerak ke C sebanyak  x  langkah  (x adalah jumlah langkah).
Lanjutkan melangkah ke D sebanyak ½  x langkah. (1/2 x langkah adalah jumlah langkah
Dari titik D buat sudut 90° dan bergeraklah mundur sambil mengintai ke point A dan C.
tempat berdiri, berada di satu garis lurus.
Berhenti setelah A: C dan E berada di satu garis lurus.
(dengan dcmikian lebar sungai: AB = 2 DE).

Cara Kedua
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzzyI7X4hD9ruXWqNu59LdoSZixevog625rFOuhet0lJX36DDZSBuOm0U8EyF872IvAmcEQ3IpMv4U568HlwsKiEICi-EcUY3qbUZ2wiFSBEx5UdmI_Np71Jh-IMjyHCbinhnMFw4_b8HY/s320/Labar+sungai+segitiga2.png
Tetapkan check point A.
Jadikan tempat tegak pada point B.
Menghadap ke kiri dengan sudut 90° kemudian berjalan mundur.
Berhentilah apabila telah dapat membuat sudut 45°, jika di proyeksikan ke titik A.
Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C. Dengan demikian maka dalam segitiga ABC diatas, sudut A juga = 45° karena itu sisi AB = BC. Jadi lebar sungai AB = BC.
Cara ketiga
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ujung topi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4pHnb_wP8ZXT6oxk2s6pKBybawaHAb71ts4snSGBn5aKGU2MK70Q0PAEbnjt6dxLxoevrVYTf01P7Fx3jeAbStAjQjbwOcB1gTq5eIEstkTQwkANYaD5IPiz1YRkyXVOWQk1IFfZZtpDH/s320/Lebar+sungai+topi.png
Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang sungai.
Berputarlah ketepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang sama.
Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebut.
Titik tersebut kita anggap C. maka BA = BC = radius.
Cara keempat
Menaksir Lebar Sungai dengan Permukaan Air yang Tenang/Danau
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ_ORepDFQPRS_LP40zU8MeZ223QM0l5m-Gt8I5Bf18ugv1ka92sTGw2roXCLvoEs2b7EdyEQ8rxRmicYhjLV1h9hzeifujDKBcWfOIhWpT7x9RQgrF1p4Jjc7AMo19p-YOwT1iFtcjDNq/s320/Lebar+sungai+tenang.png

Jatuhkan benda berat ke dalam air, misalnya : batu atau sejenisnya
Perhatikan riak air yang berjalan menuju titik C (diseberang).
Perhatikan riak air yang menyentuh titik C yang bersama-sama menyentuh titik B
Ukur jarak antara A dan B.
Jarak A dan B akan sama dengan jara A dan C yang sekaligus menunjukan lebar sungai.

Menaksir Tinggi Permukaan Sungai

Dengan menggunakan batang ranting
Kondisi sungai di hilir/muara berbeda dengan kondisi di hulu, oleh sebab itu pengukurannya dilakukan dengan cara berbeda (lihat fambar).
Ambil galah yang cukup panjang dan masukan ke dalam sungai
Galah yang dimasukan ke dalam air harus dalam posisi tegak lurus
Lakuan pengukuran di berbagai tempat agar diketahui berbagai perbedaan titik terdalam.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy3LC4v_7DBUeEWnPhkyXG-SiuxQh1fkM42200MpDGIOFLa23jaWW-c4S6D_phQvAGgdn1lsDiEjzMQpsJeEx-Y9fC8WXfGbSHMLtJf8G2OVFQ7y1H6mkP8_ADr-IOay4PhyphenhyphenVERLFqpIcH/s320/kedalaman+sungai.png
 
Dengan memperhatikan Riam
Dengan memperhatikan riam maka akan dapat menduga mana bagian sungai yang lebih dalam dan mana yang tidak dalam, caranya :
Gelombang tegak adalahh bagian sungai yang terdalam dan tercepat arusnya dibagian sungai sekitarnya.
Bagian luar kelokan sungai bagian sungai yang lebih dalam
Bagian ujung lancip dari lidah air (bentuk V) adalah bagian yang lebih dalam dibandingkan dengan ujung lidah di atasnya.

Kegunaan Menaksir Kedalaman Sungai
Umumnya bagian tengah sungai lebih dalam dari bagian tepinya, maka kemampuan memperkirakan kedalaman sungai akan dapat terhindar dari bahaya ketika melalukan penyeberangan.
Memperkirakan tinggi relatif  (perbandingan tinggi air sejam yang lalu dengan cara menggoreskan tanda di benda tertentu kemudian ditancapkan di sungai atau menggantungkan benda tertentu di atas air sungai), akan dapat memperlihatkan kecenderungan permukaan air turun atau naik.

Menaksir Kecepatan Arus Sungai
Cara Pertama
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmjnP6EwRnqXig3BWZJ_F4RjWGqVcXcGnCpXouzduyq2972RC_WWM_mK0esby27zM2t5_uDEJ7QJ9N7QwneenjfAqxC4s4rB1UK-nHdaSgAC8W7lotbi-8aS9rkZt4kIOVndoXbPtfwKo7/s320/ARUS+SUNGAI+1.png
Letakkan benda terapung di titik 0  (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang dihanyutkan tadi (x), sambil menghitung  sampai titik B
Ukur jarak AB
Kecapatan arus sungai = jarak AB/waktu

Cara Kedua
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSzThe4pkAUC53UX8RhfltjlUPicTQ3RSs-rRhTzhhVR3GT5-tU7ae0lX2PzcGm3h7e3KMKgNukhRyIsEwOLms8wNOUpKkJpdHD1LqcgbOj7XiZj8QfXPYL313ZjRNxZnAReVZy4ri7WXd/s320/aRUS+SUNGAI+2.png
Letakkan benda terapung di titik 0  (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang dihanyutkan tadi (x), sekitar 50 angkah (langah biasanya kecepatannya dapat diperkirakan)
Setelah sampai titik B, misalnya benda sampai di X yang sejajar dengan titik B.
Ukur jarak AB dan AX
Kecepatan arus sungai = AX x  kecepatan langkah
Catatan :
Benda yang dihanyutkan sedapat mungkin hanyut mendekati bagian tengah sungai (antara dua tepi sungai)
Jika sungai lurus kecepatan arus paling besar terjadi di tengah sungai dan kecepatan paling rendah di pinggir sungai.

Latihan Pramuka sesi 2 (materi alam bebas) point 3

Cara Menentukan Arah Mata Angin Tanpa Kompas

Sesuai dengan judulnya, tulisan kali ini tentang bagaimana cara menentukan arah mata angin tetapi tanpa menggunakan kompas. Topik ini sering digunakan dalam berbagai kesempatan pertemuan-pertemuan para pecinta alam atau workshop dan pelatihan survival.
Di sekolah kami, materi ini pun menjadi salah satu pembahasan dalam kegiatan kepramukaan kepada para peserta didik. Walaupun demikian, materi ini dibahas secara sederhana dan hal yang dasarnya saja, yang tentu saja sangat berbeda kedalamannya dengan materi yang diberikan instruktur profesional pada kegiatan pelatihan survival.
Untuk menentukan arah mata angin, kompas memang sangat diperlukan. Tapi bagaimana kalau dala keadaanlupa membawanya saat berada di tengah hutan?
Anda dapat ikuti beberapa cara menentukan arah tanpa menggunakan kompas. Inilah cara mudah menentukan arah tanpa menggunakan kompas.
1. Melihat arah matahari terbit/terbenam
Ini cara yang paling mendasar. Matahari biasanya terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Jika Anda merasa kehilangan arah, maka lihat saja matahari berada di arah mana. Ini bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Karena pada siang hari matahari tepat berada di atas kepala kita sehingga sulit menentukan arah yang presisi.

Untuk mempermudah, dapat digunakan jam tangan analog sebagai alat bantu menentukan arah.
Bila pagi hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 3, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
Bila sore hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 9, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
2. Menggunakan Jarum/Silet di permukaan air.
Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kain yang kering, dan diletakkan di atas daun atau gabus styrofoam. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas mangkuk berisi air sehingga mengapung. Jarum yang telah digosok pada kain, akan bermuatan listrik statis sehingga selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.

3. Memanfaatkan pohon
cobalah cari pohon yang berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini. Sisi pohon berbatang besar yang biasanya selalu terkena sinar matahari dan tidak berlumut menunjukkan arah timur. Demikian sebaliknya, jika batang pohon banyak ditumbuhi lumut, menunjukkan arah barat. Llau bagaimana jika tersesat pada malam hari, coba raba sisi pohon berbatang besar ini, dan rasakan suhunya. Cari sisi pohon yang terasa paling hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat

4. Melihat makam/kuburan Islam
Jika berada di suatu pedesaan yang asing dan tersesat di sana, anda bisa menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan Islam selalu menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala yang selalu menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Tapi ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.

5. Melihat arah hadap Mushalla atau Mesjid
Sama halnya dengan pparan di atas, hanya saja kita melihat arah Mushalla atau Mesjid menghadap. Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka’bah yang dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.
6. Melihat Bayangan Benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke timur. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah barat.
7. Menentukan utara dengan dua bayangan
  • Tancapkan sebuah tongkat pendek, dan beri tanda pada ujung bayangan tongkat.
  • Tunggu 15 – 30 menit, lalu beri tanda lagi pada ujung bayangan tongkat.
  • Buat garis lurus antara tanda pertama dan tanda kedua. arah utara diperoleh dengan membuat garis tegak lurus (90°) dari garis yang kita peroleh dari titik bayangan tadi.
     

8. Melihat jam dan posisi matahari

Saat tersesat di suatu tempat tertutup seperti hutan, ada kalanya Anda sulit menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan terburu panik, cobalah tenang dan lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari. Penulisan 12 jam yang membulat mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam, segera menghadap ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di barat sebagai patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya dengan menggunakan jam tangan.


9.  Kelompok bintang Orion menunjukkan arah barat

Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam hari. Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas, bisa membuat siapa saja panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat taburan bintang di langit. Carilah rasi bintang orion. Rasi bintang ini merupakan perpaduan 3 bintang terang. Jika dipadukan, ketiganya membentuk mirip ekor kalajengking dan selalu menunjuk ke arah barat

Rabu, 26 November 2014

Latihan pramuka sesi 2 ( materi alam bebas) point 2



MENGGUNAKAN KOMPAS DAN PETA

Menjelajah alam bebas tanpa menggunakan peralatan navigasi sangat beresiko. Penggunaan kompas dan peta secara bersama-sama disertai kemampuan pengoperasianya akan sangat bermanfaat. Manfaatnya, perjalanan dapat dilakukan dengan aman serta dapat dilakukan pada jalur yang benar walaupun belum pernah dilewati sebelumnya. Latihan terus-menerus dan belajar dari pengalaman akan meningkatkan kemampuan melakukan navigasi di darat. Berikut adalah langkah-langkah menentukan posisi dan arah perjalanan.

1.    Menentukan Posisi dalam Peta

Keberadaan kita di alam bebas dapat diketahui posisinya pada peta. Kegunaanya, yaitu untuk menentukan titika awal perjalanan menuju daerah yang akan dituju dan memudahkan orang lain mencari posisi kita dalam keadaan darurat. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan posisi pada peta.
•    Buka peta ditempat yang datar, kering, dan lapang.
•    Cocokan arah utara peta dengan kompas. Perhatikan, sesuaikan arah utara kompas dengan Magnetic North yang terdapat pada peta.
•    Lihat garis kontur peta, tentukan tempat yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar (contoh puncak gunung). Sesuaikan dengan yang terlihat di lapangan. Jika sudah cocok, bidikan kompas ketempat itu. Putar rumah kompas hingga jarum kompas yang berwarna merah menunjukan arah utara (N). Cara membaca sudut kompas (azimuth) dapat terlihat pada garis penunjuk arah yang dituju pada kompas. Catat sudut yang ditunjukan kompas.
•    Tentukan titik tinggi lain yang serupa, bidik, kemudian ulangi langkah sebelumnya.
•    Gambarkan garis lurus dari titik yang dibidik menggunakan sudut yang telah dicatat tadi. Lakukan hal yang sama pada titik ke dua.
•    Perpotongan dari kedua garis tersebut merupakan posisi kita di dalam peta.
Cara di atas disebut triagulasi. Untuk menghindari kesalahan, sebaiknya titik yang dibidik lebih dari dua. Untuk menghindari bias, selisih sudut antara garis satu dengan yang lain diusahakan lebih dari 300.

Menentukan Arah Perjalanan

Setelah posisi kita diketahui pada peta, arah yang akan dilalui menuju ke suatu tempat dapat ditentukan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan.
•    Misalnya posisi kita berada di A dan ingin menuju tempat B yang berada dalam peta. Tandai kedua titik tersebut dip eta.
•    Tempatkan sisi kompas pada titik A menuju titik B, putar rumah kompas sampai arah utara (N) tepat pada jarum kompas yang berwarna merah (arah utara).
•    Lihat angka yang terdapat pada garis penunjuk arah tujuan, catat atau ingat angka tersebut.
•    Awali perjalanan dengan mengikuti arah yang ditunjukan kompas tanpa pengubahan atau memutar rumah kompas.
•    Jarak serta kecuraman medan yang akan dilalui dapat terlihat dengan mengukur dan melihat kontur yang tergambar pada peta.
Langkah-langkah diatas merupakan cara menentukan arah perjalanan yang lurus dengan mengesampingkan rintangan medan yang ada di lapangan, misalnya sungai, jurang, dan lembah. Namun, cara tersebut akan sangat berguna jika dilakukan dalam keadaan tersesat dan darurat. Tentu saja cara di atas akan memakan waktu jika dilakukan di hutan yang bersemak atau medan yang curam.
Apabila keadaan hutan terlalu rapat serta pandanganya terbatas maka pembidikan kompas dapat dilakukan dengan cara beranting. Cara ini membutuhkan lebih dari satu orang dengan dua buah kompas, masig-masing memegang satu kompas. Cara yang dilakukan hampir sama seperti cara sebelumnya, tetapi dilakukan dalam jarak pendek dan saling bergantian membidik kompas.
Pertama, orang ke satu membidik kompas dengan sudut yang telah ditentukan kepada orang kedua yang berada di depannya. Setelah pembidikan tepat dilakukan, orang kesatu tadi berpindah ke depan orang ke dua sementara orang ke dua membidikan kompas dengan sudut yang sama pada orang ke satu yang telah berada di depannya. Begitu seterusnya sampai ketempat tujuan. Memang agak memakan waktu, tetapi sangat efektif ditengah rimbunnya hutan dan pandangan yang terbatas.
  
TEHNIK NAVIGASI HANYA DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS
Ini merupakan pengetahuan yang mudah, dan bisa dikatakan tidak cukup untuk mengadakan perjalanan yang aman di daerah yang tidak dikenal. Hal pertama yang hatus dimengerti adalah ARAH. Utara, Selatan, dan Barat. Perhatikan kompas anda dan pelajari bagaimana sudut Utara merupakan sesuatu yang sangat penting.
Ada banyak macam kompas, ada yang pemakaiannya dengan menempelkan pada peta dan ada juga yang pemakaiannya dengan memempelkan pada ibu jari kita. Kompas ibu jari (kompas bidik) banyak dipakai oleh para orienteer yang selalu bergerak cepat, dan jenis kompas ini yang biasanya normal dipakai. Tapi ini bukanlah hal yang tutorial.

MENGENAL BAGIAN KOMPAS.
Temukan panah yang berwana merah dan hitam, yang disebut juga jarum kompas. Dan dibeberapa jenis kompas lain ada yang berwarna merah dan putih. Tapi itinya, bagian yang merah selalu menunjukan arah magnetik bumi yaitu kutup utara. Hal dasar inilah yang harus dipahami terlebih dahulu. Dan bagaimana caranya jika tujuan kita bukan ke Utara, tapi arah lain? jawabnya simple saja, yaitu pada bagian kompas terdapat bagian yang bisa diputar yang disebut juga rumah kompas. Pada bagian atas sisi dari rumah kompas akan ditemukan skala yang menunjukan angka 0 sampai 360 atau dari 0 samapai 400. Itu semua adalah sudut derajat atau bearing dan kita juga akan menemukan huruf abjad N, S, W dan E yang diartikan sebagai North (Utara), South (Selatan), West (Barat) dan East (Timur). Jika kita hendak menuju kearah diatara dari dua arah diatas, yang dilakukan adalah mengkombinasikannya. Misalnya kita akan menuju kearah diatara Utara dan Barat yaitu Barat Laut: yang dilakukan adalah, temukan sudut barat Laut pada rumah kompas, dan putar rumah kompas sehingga sudut barat Laut berada persis diatas ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Peganglah kompas secara datar dengan begitu jarum kompas bisa berputar bebas, kemudian putarlah tubuh dan tangan sehingga bagian utara dari jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara pada rumah kompas. Hati-hati karena bagian ini sangat penting untuk diperhatikan. Jika sudut selatan jarum kompas yang menempel pada utara rumah kompas, maka artinya kita berjalan pada arah berlawanan dari arah yang kita tuju. perhatikan hal ini karena banyak pemula yang melakukan kesalahan pada bagian ini. Jadi selalu perhatikan untuk memastikan posisi kita sudah benar.

Prolem kedua yang kita sebut dengan local magnetic attraction.
Jika kita membawa sesuatu benda yang mengandung besi, hal ini akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Bahkan staple pada peta akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Pastikan tidak adanya hal sejenis diatas disekeliling kompas. Hal lain yang memungkinkan terjadinya gangguan magnetik pada tanah yang disebut juga magnetic deviation, tapi hal ini jarang terjadi. Hal ini akan mungkin terjadi jika kita berada pada wilyah penambangan mineral yang mengandung biji besi. Jika kita sudah yakin pada posisi yang benar, berjalanlah pada arah yang ditunjukan oleh ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Untuk menghindari keluar dari jalur, pastikan untuk selalu mengawasi kompas secara kontinyu, katakan saja setiap seratus meter kita cek selalu posisi kompas. Tapi ini kadang cukup melelahkan untuk menunduk terus, jalan keluarnya adalah temukan sesuatu objek yang jelas dan gampang dikenal pada jalur lintasan kita dan pergilah menuju titik tersebut dari sana kemudian lakukan lagi hal yang sama dan jangan sampai menyimpang dari titik koordinat lintasan kita. Tapi hal ini akan lebih penting lagi bila kita mempunyai peta. Ada hal yang harus diperhatikan untuk menghindari menuju arah yang salah, yaitu : Matahari, pada sore hari matahari kira-kira berada di Selatan (atau di Utara pada wilayah sounthern hemisphere), jadi jika anda menuju arah utara dan mendapatkan sinar matahari pada wajah, itu artinya anda harus melakukan penentuan arah lagi.

KAPAN KITA MEMERLUKAN TEHNIK KOMPAS INI?
ika kita berada dialam terbuka tanpa peta, dan kita tidak tahu berada dimana, tapi kita mengetahui adanya jalan, trail, kali kecil , sungai atau sesuatu yang besar atau panjang yang mudah dikenali jika kita menuju arah yang benar. Dan kita mengetahui arah mana yang harus ditempuh, setidak-tidaknya kira-kira kearah mana. Kemudian yang perlu dilakukan adalah, arahkan penujuk arah pada rumah kompas ke arah yang akan dituju kemudian putarlah rumah kompas sehingga jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara rumah kompas. Ikutilah langkah tersebut diatas, akan tetapi hal ini saja tidak cukup, karena tidak begitu akurat. kita menuju arah yang benar, dan tidak akan berputar-putar, tapi ini merupakan keberuntungankarena kita menemukan titik yang bisa dikenali pada lintasan ini. Karena itulah hal deklinasi tidak dibahas. Karena deklinasi merupakan hal yang berhubungan dengan penggunaan peta. Tapi jika kita bisa mengimajinasikan peta dan tahu apa itu peta, lakukanlah hal tersebut. Tapi rasa kita tidak akan begitu akurat jadi deklinasi tidak membuat sesuatu yang berbeda. Jika kita melakukan perjalanan panjang pada medan yang tidak dikenal, kita harus selalu membawa peta yang baik yang mengambarkan wilayah tujuan kita. Terlebih lagi jika kita meninggalkan jalan setapak, ini akan lebih membuat penggunakan kompas dan peta lebih interaktif, dan pada saat itulah kompas akan mejadi sesuatu yang sangat berharga.

TIPE DARI KOMPAS
Kompas yang baik mempunyai rumah kompas yang berisi cairan, cairan tersebut menahan jarum kompas, sehingga kita tidak harus terlalu memeggang kompas dengan posisi yang betul-betul diam. Hindarilah membeli kompas yang tidak mempunyai cairan dalam rumah kompasnya.
Jarum kompas mempunyai dua warna, jika kompas dipegang rata, bagian merah akan mengarah ke utara dan yang putih kearah selatan. Hal yang menarik adalah adanya nothern dan southern hemisphere kompas. Ini merupakan keharusan karena adanya fakta akan bidang garis magnetik, yang mana tempat terpasangnya jarum kompas, menunjukan sudut bumi pada kutup magnetik utara dan selatan. Pada northern hemisphere bagian ujung utara dari jarum kompas tertarik kearah bawah, dan ujung utara merupakan pengantisipasi keseimbangan jarum kompas. Jika kita menggunakan northern hemisphere kompas, katakan saja Australia, bagian ujung utara magnet akan tertarik kearah bawah dari bidang magnetik, dan juga lebih berat dari pada ujung utara - hal ini membuat jarum kompas terarah dan berpindah pada bagian bawah dari rumah kompas jika compas di pegang horisontal. Kompas yang baik akan bertahan lama. akan tetapi, kadang-kadang ada suatu hal yang tidak beres pada kompas, komponen plastiknya rusak, atau rumah kompasnya bocor. Dalam waktu yang panjang, cairan dalam rumah kompas mungkin akan berubah warna menjadi biru kehijauan. Dan sangat jarang bidang magnetik dari jarum kompas berubah, misalnya ujung utara erubah menjadi ujung selatan.

ADA DUA MACAM KOMPAS ORIENTEERING.
1.BASE PLATE ATAU PROTRACTOR COMPASS
Jenis kompas ini dikembangkan oleh Kjellstrm bersaudara dimasa era perang dunia ke II dan terdiri dari piringan dasar bersegi empat, yand diberi tanda dengan anah panah merah yang menunjukan arah axis, dan rumah kompas yang bisa diputar diberi tanda dengan sudut (360 derajat untuk lingkaran penuh dari keseluruhan dunia, tapi hanya 400 pada beberapa kompas Eropah). Pada bagian dasar dari rumah berputar dari kompas diberi tanda dengan panah dan set garis paralel pada tandah panah tersebut. Sebagai tambahan kadang juga ada tali untuk mengikatkan kompas pada pergelangan tangan, sisi penggaris dengan ukurannya untuk digunakan mengukur jarak pada peta, kaca pembesar untuk membaca peta lebih baik dan contoh dari lingkaran serta segitiga untuk membuat tanda yang digunakan kursus orieentaring pada peta.

2. THUMB COMPASS (kompas jempol)
Pada pertengahan tahun 1980'an, top Swedia orienteer membuat alternatif pada kompas type dasar piringan dengan menipiskan dasar piringannya dan menempatkan strap pada kompas yang nantinya akan dipakai pada ibu jari. Kompas ini dipakai pada ibu jari tangan kiri, yang melekatkannya pada peta. Kelebihan dari system ini adalah peta dan kompas selalu dibaca sebagai satu unit, peta lebih gampang dan lebih cepat diluruskan, ditambah lagi tangan yang satunya bebas, kekurangannya adalah karena kakuratannya membuat agak sulit pada bearing. Kecendrungan pribadi biasanya memutuskan type kompas yang dipakai; pemedang kejuaraan dunia orienteering telah menang dengan menggunakan kedua type kompas diatas.
Ada dua basic skill yang diperlukan oleh orienteer yaitu, Peta Orienting dan Menghitung Bearing.

MENGGUNAKAN KOMPAS UNTUK ORIENTASI PETA
Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan kompas. sbb:

Peganglah peta secara horisontal
Letakan kompas diatas bidang datar peta
Putar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di peta adalah utara peta) sampai sama dengan utara kompas.
Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca

MENGHITUNG BEARING
Setiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas type baseplate adalah:

Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan kita.
Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak panahnya mengarah ke utara bukan selatan).
Pisahkan kompas dengan peta dan pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang didepan kita.
Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar rumah kompas.
Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap berada pada jalur bearing kita).

SEBERAPA PENTINGNYA SEBUAH KOMPAS?
Peralatan yang paling penting yang digunakan pada orienteering adalah otak manusia. Satu peralatan lain yang diijinkan dan digunakan secara general yaitu: Kompas. Kompas sangat berguna sebagai penghitung bearing dan untuk orientasi peta, sehingga membuat peta cocok dengan medan. Tapi mungkin, di hampir banyak area, untuk melakukan sebuah jalur sangat mudah dan efisien tanpa kompas (sebagai pengecualian: akan sangat sulit untuk bernavigasi pada area yang kurang tanda-tanda alamnya tanpa kompas). Hanya kompas yang legal digunakan pada orienteering. Altimeter sangat dilarang dan GPS unit termasuk yang dilarang oleh peraturan. Sudah merupakan pernyataan yang jelas kalau GPS unit sangat berguna dan alat yang sangat menolong, tapi saat dipertanyakan bagaimana bila setiap orienteer mengunakan GPS unit dalam setiap perlombaan? orienteering merupakan hal yang tidak menarik lagi. Bagi pemula dalam orienting, wajib dan perlu mengenal pengetahuan dasar kompas dan piawai dalam membaca peta.

MEMAKAI KOMPAS DALAM SUATU INTERAKSI DENGAN PETA
Ini merupakan pelajaran yang sangat penting, dan harus kita ketahui secara baik. Bila kita menggunakan kompas dan peta, maka akan terasa sekali kegunaan kompas, dan kita akan bisa bernavigasi di medan yang tidak dikenal dengan lebih akurat walaupun tanpa mengikuti jalan setapak. Tapi ini membutuhkan latihan dan pengalaman, disini kita tidak membahas secara khusus mengenai peta, sebab hal tersebut bisa anda dapatkan pada subjek lain di situs ini. Tapi pelajaran ini akan lebih bermafaat jika kita juga mempunyai kemampuan merasakan apa yang dikatakan oleh peta.

Kembali ke pelajaran kompas.
Pada prinsipnya pelajaran ini sama dengan yang sebelumnya, kita akan menggunakan peta untuk mengetahui yang benar dan bukan berdasarkan intuisi kita.

Pegang Peta: Pada contoh kita yang pertama, kita perhatikan peta yang dibuat untuk orintasi, dan ini sangat jelas??? sebenarnya tidak juga, mari kita lihat peta yang kita buat secara fiktif dalam imaginasi kita.

Menuju Titik: Kita akan bergerak dari jalan setapak melintasi titik A ke arah batu di B. Tentu saja untuk membuat metode ini bisa berhasil kita harus tahu betul posisi kita di titik A tersebut. Apa yang kita lakukan? letakan kompas diatas peta sehingga sisi dari kompas ada pada titik A. Sisi tersebut harus kita gunakan, sisi tersebut harus paralel dengan arah dari panah penunjuk arah perjalanan. Dan kemudian tempatkan titik B disuatu tempat disepanjang sisi yang sama, gambarannya seperti itu. Tentu saja, kita bisa menggunakan panah penunjuk arah tersebut, atau satu dari garis paralel, tapi biasanya, lebih mudah menggunakan sisi. Pada titik ini, beberapa instruktor mengatakan bahwa kita harus menggunakan pencil dan menggambarkan garis sepajang arah kita. Tapi sebaiknya jangan, pertama, ini membutuhkan waktu, kedua, jika kita mendapatkan cuaca yang basah, akan membuat rusak peta kita, atau jika berangin, kita mungkin akan kehilangan peta tersebut. Kita harus menyimpan peta (sebaiknya dalam kantong anti air) yang transparan. Dan jika berangin ikatkan pada lengan atau ransel kita. Yang paling penting adalah jika kita menggambarkan terlalu banyak garis pada peta, iniakan membuat kita akan kehilangan hal-hal yang detail pada peta tersebut.

Saatnya untuk berhati-hati: Sisi dari kompas, atau juga panah penunjuk arah, harus mengarah dari titik A ke B. dan lagi, jika kita melkukannya dengan salah, kita akan melangkah kearah yang berlainan dari arah yang seharusnya kita tuju. Jadi selalu periksa lagi, para pemula kadang membuat kesalahan pada point ini.

Jaga dan tempatkan kompas selalu stedy pada peta: Apa yang akan kita lakukan selanjutnya adalah kita harus meluruskan garis orientasi dan panah orientasi dengan garis meridian peta. Garis pada peta menuju Utara, jadi, saat kita meluruskan sisi kompas dengan hati-hati dari A ke B, putar rumah kompas sehingga garis orientasi pada rumah kompas sejajar dengan garis meridien peta. Selama proses ini, jangan perdulikan apa yang terjadi pada jarum kompas. Ada beberapa kesalahan serius yang bisa terjadi disini. Mari kita ambil masalah tersebut dengan mengambil arah lawannya terlebih dahulu. Kita harus benar-benar mengerti dimana utara pada peta, dan benar-benar yakin kalau panah orientasi mengarah kearah utara pada peta. Normalnya, utara adalah bagian atas dari peta. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah membiarkan panah orientasi mengarah ke arah selatan dari peta.

Dan kemudian, perhatikan sisi dari kompas: Jika sisinya mengarah sepanjang garis dari A ke B maka saat kita selesai memutar rumah kompas, kita akan mendapatkan kesalahan pada arah kita, dan bisa membuat kita keluar dari jalur. Jika kita yakin menggunakan rumah kompas dengan benar, kita bisa memisahkan kompas dengan peta. Dan sekarang, kita bisa dengan nyata membaca bering dari rumah kompas, dari arah dimana rumah kompas bertemu dengan panah penujuk arah. Yakinkan jika rumah kompas tidak berputar, sebelum kita mencapai titik B. Langkah terakhir adalah sama dengan pelajaran sebelumnya. Pegangalah kompas pada tangan. Dan sekarang kita harus memegannya sedatar mungkin, sehingga jarum kompas bisa bebas berputar. Lalu putarlah tubuh kita sehingga jarum kompas sejajar dengan garis didalam rumah kompas. Kesalahan lagi jika kita membiarkan jarum kompas mengarah ke selatan. Bagian merah dari jarum kompas harus menunjukan arah utara pada rumah kompas, atau kita akan bergerak kearah yang berlawanan.

Saatnya untuk bergerak: Tapi untuk melakukan itu dengan akurasi yang optimal, kita harus melakukannya dengan cara yang special juga. Peganglah kompas ditangan, dengan jarumnya sejajar dengan arah panah orienting, kemudian bidik sasaran sehati-hati mungkin, pada arah menunjuk ke arah dari panah perjalanan. Carilah sesuatu yang bisa dijadikan tanda di medan yang dituju, dan berjalanlah kearah sana. Saat bergerak pastikan bahwa rumah kompas tidak berputar. Jika kita di hutan yang rapat, kita harus selalu mencari arah beberapa kali. Dengan cara ini diharapkan kita bis mencapai titik B dengan selamat. Akan tetapi, kadang-kandang atau sering juga terjadi apa yang disebut dengan magnetic declination

LATIHAN PRAMUKA PERATURAN BARIS BERBARIS

1.               Pengertian Baris Berbaris Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organ...